Alfathiha

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيم ||| الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِين ||| الرَّحمـنِ الرَّحِيم ||| مَـالِكِ يَوْمِ الدِّين ||| إِيَّاك نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِين ||| اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ ||| صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّين

Senin, 20 Juni 2011

B E K A M

     Untuk hari ini saya akan mencoba menjelaskan tentang pengobatan yang sejak jaman dulu digunakan yang sekarang kita sebut Bekam.

  • (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadits 582)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda. "Tidak ada penyakit Allah SWT ciptakan, kecuali Dia juga membuat obatnya."
     Sejarah mengenai Bekai Basah dimulai ribuan tahun yang lalu, namun pertama tercatat ditemukan pada ajaran Nabu Muhammad saw. Menurut Imam Bukhari, Muslim, dan Ahmad, Nabi Muhammad saw. mengizinkan pengobatan menggunakan Bekam. Nabi Muhammad saw. telah bersabda, "Di dalam Bekam (hijama) ada penyembuhan." Beliau juga telah bersabda, "Siapa yang melakukan bekam (hijama) pada hari 17, 19, atau 21 (penanggalan Islam) maka ada pengobatan bagi setiap penyakit."

     Saya merasa heran mengetahui bahwa banyak sekali Muslim yang tidak mengetahui atau tidak memiliki kesadaran mengenai apa itu bekan dan manfaatnya terhadap kesehatan tubuh. Banyak pula bahkan yang memiliki ketakutan terhadapnya. Karena ketakutan ini atau ketidakpahaman ini, maka sudah waktunya bagi Anda untuk mengetahui secara benar mengenai bekam.

     Jika Nabi Muhammad saw. bersabda, "Siapa yang melakukan bekam (hijama) pada hari 17, 19, atau 21 (penanggalan Islam) maka ada pengobatan bagi setiap penyakit." hal ini adalah benar Anda harus menyadarinya dan percaya agar anda mendapatkan manfaat penuh dari pengobatan ini atau pengobatan Nabi lainnya.

  • (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadits 587)
Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah, "Saya mendengar Rasulullah bersabda, 'Jika ada penyembuhan dalam obat-obatan anda, maka itu ada dalam bekam, seteguk madu atau dibakar dengan api (kauterisasi) yang sesuai penyakitnya, tapi saya tidak suka (terbakar) dibakar dengan api.'"

     Bekam memiliki banyak sebutan, seperti badkesh, bahnkes, bekam, buhang, bentusa, kuyukaku, gak hoi, hijama, dan banyak lagi nama-nama lainnya. Jika dilakukan secara benar, hasil akhirnya sama. Tidak peduli disebut apa. Penyakit pasien, Insya Allah menjadi berkurang atau bahkan sembuh sama sekali. Dengan menghilangkan darah kotor yang tidak beredar pada suatu tempat tertentu pada tubuh, maka hal tersebut akan meningkatkan peredaran darah pada tempat tersebut, bahkan pada seluruh tubuh.

     Bekam merupakan proses pembentukan wilayah dengan tekanan udara rendah pada tubuh anda, tepatnya pada kulit anda dengan menggunakan suatu efek vakum. Ada berbagai macam alat yang biasa digunakan, berbagai metode dalam menciptakan tekanan udara yang rendah, dan juga ada berbagai prosedur yang berbeda yang biasa dilakukan.

     Alat kup yang digunakan dapat memiliki berbagai bentuk, seperti bola atau lonceng, dan dengan ukuran mulut yang berbeda-beda berdiameter 25mm - 75mm. Bahan yang umum digunakan saat ini adalah Plastik atau kaca, menggantikan kup handuk, tembikar, perunggu, dan bambu yang biasa digunakan di zaman dahulu. Tekanan udara yang rendah yang dibentuk didalamnya dapat tercipta melalui pemanasan alat kup atau pemanasan udara di dalam nya dengan api atau dengan merendamnya dalam minyak panas, kemudian diletakkan di atas permukaan kulit. Pada saat udara di dalam kup menjadi dingin, dia akan menarik kulit ke dalam. Metode yang digunakan baru-baru ini adalah vakum dapat diciptakan dnegan menggunakan pompa penyedot mekanis dengan alat pompa barada pada bagian atas kup. Kup karet juga biasa digunakan untuk memompa udara keluar dan menciptakan permukaan kulit yang rata dan menggelembung.

     Sebagai besar, kup biasanya diletakkan pada jaringan yang lunak sehingga dapat merekat erat. Kup-kup tersebut dapat digunakan satuan atau bersama-sama untuk melingkupi area yang luas. Sebelumnya kulit biasanya akan diolesi dengan minyak khusus agar kup dapat bergerak diatas kulit secara perlahan dan menciptakan segel kedap udara yang lebih kuat. Penusukan pada kulit (menciptakan lubang-lubang kecil) sebelum dipasang kup adalah praktik yang sangat umum dilakukan di negara-negara berpenduduk muslim berjumlah besar, seperti di Indonesia. Penusukan/penyayatan ini akan mengeluarkan darah yang kotor dari tubuh anda. Dalam banyak kasus, kesembuhan dari suatu tempat penyakit hampir langsung terjadi. Hal yang baik mengenai penusukan pada kulit ini adalah ia sama sekali tidak menyakitkan. (ini adalah hal penting untuk direnungkan bagi anda yang takut pada prosedur ini).

     Bekas pada kulit yang berwarna merah atau hampir hitam biasanya akan ada setelah kup dilepas. Biasanya, makin lama kup terpasang pada kulit makin gelap warna lingkaran pada kulit. Pada umumnya perawatan ini tidak menyakitkan, tetapi jika pasien merasakan sakit maka kup dapat dilepas dan mungkin dapat pasang kembali jika posisi awal tidak benar sehingga menyebabkan rasa sakit.

     Nabi Muhammad saw. mengajarkan pada kita bahwa bekam adalah suatu pengobatan dan juga suatu berkah. Umat Islam terdahulu menggunakan bekam basah untuk menyembuhkan berbagai rasa sakit, mulai dari sakit kepala, masalah perut, keracunan, sihir, memar-memar, luka kulit, sakit otot, flu tulang belakang, dan penyakit-penyakit lainnya. Jangan lupa hadits yang telah kami sampaikan sebelumnya, "Siapa yang melakukan bekam (hijama) pada hari 17, 19, dan 21 (penanggalan Islam) maka ada pengobatan bagi setiap penyakit." ini berarti bahwa Insya Allah bekam dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

     Muslim menganggap hijamah sebagai pengobatan yang efektif dan pentung untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Namun, segala puji bagi Allah SWT yang telah mengizinkan suatu pengobatan dapat berhasil atau gagal.

"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Yunus : 107)

Manfaat Bekam,
     Bekam mempunyai kemampuan yang nyata dalam menyembukan banyak penyakit. Penyakit-penyakit yang telah diobati dengan bekam yang telah terbukti mampu, dengan izin Allah SWT, menyembuhkan penyakit-penyakit diantaranya, tetapi tidak terbatas pada penyakit-penyakit di bawa ini :

  • Alergi
  • Asma
  • Sakit Punggung
  • Kolesterol terlalu tinggi
  • Penyakit Peredaran Darah
  • Sakit Dada
  • Batuk
  • Sakit Perut
  • Diabetes
  • Diare
  • Depresi
  • Penyakit di dada dan tenggorokan
  • Permasalahan Ereksi
  • Masalah Mata
  • Demam
  • Rasa sakit di kepala dan mata
  • Penyakit Hati
  • Infeksi Otot Hati
  • Tekanan Darah Tinggi
  • Memperbaiki sirkulasi darah
  • Masalah Persendian
  • Ginjal
  • Penyakit Lever
  • Tekanan Darah Rendah
  • Sakit Paru
  • Sakit di leher dan perut
  • Rematik pada otot
  • Sihir
  • Sinusitis
  • Stress
  • Stroke
  • Sakit Gigi
  • Amandel
  • Vertigo
     Daftar penyakit yang dapat di sembuhkan (atas izin Allah SWT) melalui belam sangat panjang, namun daftar di atas dapat memberikan gambaran bagi para pengguna bekam mengenai betapa bermanfaatnya bekam bagi meningkatkan kondisi kesehatan Anda. Lebih lanjut, Nabi Muhammad saw. telah menyarankan agar kita melakukan bekam sebulan sekali untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan umum kita. Betapa beliau adalah contoh pribadi yang sempurna bagi kehidupan kita. Subhanallah...

Read More...

Sabtu, 18 Juni 2011

Rela Dimasukkan ke Dalam Neraka

     Nabi Musa AS suatu hari sedang berjalan-jalan melihat keadaan ummatnya. Nabi Musa AS melihat seseorang sedang beribadah. Umur orang itu lebih dari 500 tahun. Orang itu adalah seorang yang ahli ibadah.

     Nabi Musa AS kemudian menyapa dan mendekatinya. Setelah berbicara sejenak ahli ibadah itu bertanya kepada Nabi Musa AS, Wahai Musa AS aku telah beribadah kepada Allah SWT selama 350 tahun tanpa melakukan perbuatan dosa. Di manakah Allah SWT akan meletakkanku di Sorga-Nya?. Tolong sampaikan pertanyaanku ini kepada Allah. Nabi Musa AS mengabulkan permintaan orang itu.

     Nabi Musa AS kemudian bermunajat memohon kepada Allah SWT agar Allah SWT memberitahukan kepadanya di mana ummatnya ini akan ditempatkan di akhirat kelak. Allah SWT berfirman, "Wahai Musa (AS) sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan meletakkannya di dasar Neraka-Ku yang paling dalam".
Nabi Musa AS kemudian mengabarkan kepada orang tersebut apa yang telah difirmankan Allah SWT kepadanya. Ahli ibadah itu terkejut. Dengan perasaan sedih ia beranjak dari hadapan Nabi Musa AS.

     Malamnya ahli ibadah itu terus berfikir mengenai keadaan dirinya. Ia juga mulai terfikir bagai mana dengan keadaan saudara-saudaranya, temannya, dan orang lain yang mereka baru beribadah selama 200 tahun, 300 tahun, dan mereka yang belum beribadah sebanyak dirinya, di mana lagi tempat mereka kelak di akhirat.

     Keesokan harinya ia menjumpai Nabi Musa AS kembali. Ia kemudian berkata kepada Nabi Musa AS, "Wahai Musa AS, aku rela Allah SWT memasukkan aku ke dalam Neraka-Nya, akan tetapi aku meminta satu permohonan. Aku mohon agar setelah tubuhku ini dimasukkan ke dalam Neraka maka jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu Neraka tertutup oleh tubuhku jadi tidak akan ada seorang pun akan masuk ke dalamnya". Nabi Musa AS menyampaikan permohonan orang itu kepada Allah SWT. Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Nabi Musa AS maka Allah SWT berfirman, "Wahai Musa (AS) sampaikanlah kepada ummatmu itu bahwa sekarang Aku akan menempatkannya di Surga-Ku yang paling tinggi".

Read More...

Jumat, 17 Juni 2011

Al-Qur'an sebagai Pembela di Hari Kiamat

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."

Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."

Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."

Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.

Pada kedua ayanh dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

Read More...

Kamis, 16 Juni 2011

Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail Menangis

Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahawa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada tanah."

Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, "Aku membuat apa yang aku kehendaki." Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S kerana bangga dan sombong.

Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.

Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap emapt, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Apakah yang membuat kamu menangis?" Lalu mereka menjawab, "Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu."

Firman Allah bagi bermaksud, "Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku."
Setelah diusir, maka iblis pun berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu."

Lalu Allah berfirman yang bermaksud, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum."

Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi untukku." Allah berfirman yang maksudnya, "Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya."

Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Lalu Allah berfirman dengan maksud, "Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah."

Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, ertinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, iaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram."





Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka






"Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka." (Hal ini ada disebutkan dalamsurah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : "Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan."

Read More...

Rabu, 15 Juni 2011

Orang Paling Berani

Al Bazzar meriwayatkan dalam kitab Masnadnya dari Muhammad bin Aqil katanya, "Pada suatu hari Ali bin Abi Talib pernah berkhutbah di hadapan kaum Muslimin dan beliau berkata, "Hai kaum Muslimin, siapakah orang yang paling berani ?"

Jawab mereka, "Orang yang paling berani adalah engkau sendiri, hai Amirul Mukminin."

Kata Ali, "Orang yang paling berani bukan aku tapi adalah Abu Bakar. Ketika kami membuatkan Nabi gubuk di medan Badar, kami tanyakan siapakah yang berani menemankan Rasulullah s.a.w dalam gubuk itu dan menjaganya dari serangan kaum Musyrik ? Di saat itu tiada seorang pun yang bersedia melainkan Abu Bakar sendiri. Dan beliau menghunus pedangnya di hadapan Nabi untuk membunuh siapa sahaja yang mendekati gubuk Nabi s.a.w. Itulah orang yang paling berani."

"Pada suatu hari juga pernah aku menyaksikan ketika Nabi sedang berjalan kaki di kota Mekah, datanglah orang Musyrik sambil menghalau beliau dan menyakiti beliau dan mereka berkata, "Apakah kamu menjadikan beberapa tuhan menjadi satu tuhan ?" Di saat itu tidak ada seorang pun yang berani mendekat dan membela Nabi selain Abu Bakar. Beliau maju ke depan dan memukul mereka sambil berkata, "Apakah kamu hendak membunuhorang yang bertuhankan Allah ?"

Kemudian sambil mengangkat kain selendangnya beliau mengusap air matanya. Kemudian Ali berkata, "Adakah orang yang beriman dari kaum Firaun yang lebih baik daripada Abu Bakar ?" Semua jamaah diam sahaja tidak ada yang menjawab. Jawab Ali selanjutnya, "Sesaat dengan Abu Bakar lebih baik daripada orang yang beriman dari kaum Firaun walaupun mereka sepuluh dunia, kerana orang beriman dari kaum Firaun hanya menyembunyikan imannya sedang Abu Bakar menyiarkan imannya."

Read More...

Selasa, 14 Juni 2011

Kisah Nabi Adam A,S.

     Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhuatiran Para Malaikat.

     Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Allah berfirman,menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna.

Iblis Membangkang.

     Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.

     Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"

     Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."

     Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

     Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
     "Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."

Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.

     Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."

     Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk  menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

     Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."

Adam Menghuni Syurga.

     Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

     Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi.
"Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

     Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."

Iblis Mulai Beraksi.

     Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.

     Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.

     Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."

     Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.

     Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.

     Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang  telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam  takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."

     Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25

Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

     Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

     Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

     Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.

     Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

Read More...

Senin, 13 Juni 2011

Pahlawan Neraka

     Suatu hari satu pertempuran telah berlaku di antara pihak Islam dengan pihak Musyrik. Kedua-dua belah pihak berjuang dengan hebat untuk mengalahkan antara satu sama lain. Tiba saat pertempuran itu diberhentikan seketika dan kedua-dua pihak pulang ke markas masing-masing.

     Di sana Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat telah berkumpul membincangkan tentang pertempuran yang telah berlaku itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka iaitu, Qotzman. Semasa bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar membaham mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah mulut ketika itu.

     "Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman," kata salah seorang sahabat.
 
     Mendengar perkataan itu, Rasulullah pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka."

     Para sahabat menjadi hairan mendengar jawapan Rasulullah itu. Bagaimana seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam boleh masuk dalam neraka. Para sahabat berpandangan antara satu sama lain apabila mendengar jawapan Rasulullah itu.

     Rasulullah sedar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas baginda berkata, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, manakala mata pedang itu pula dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya."

     "Dia melakukan perbuatan itu adalah kerana dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan kerana berlawan dengan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Melihatkan keadaannya yang parah, ramai orang menyangka yang dia akan masuk syurga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka."

     Menurut Rasulullah S.A.W lagi, sebelum dia mati, Qotzman ada mengatakan, katanya, "Demi Allah aku berperang bukan kerana agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak kerana itu, aku tidak akan berperang."

Riwayat ini telah dirawikan oleh Luqman Hakim.

Read More...

Minggu, 12 Juni 2011

Ruqyah

Apa itu Ruqyah ?
     Dalam Islam, Ruqyah adalah singkatan dari "ruqyah Syar'iyah". Ini adalah prakti yang dilakukan oleh Nabi saw. dan diizinkan olehnya bagi orang lain untuk melakukannya berdasarkan beberapa Hadis shahih. Singkatnya, ruqyah adalah pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an atau berdoa kepada Allah SWT dalam permohonan untuk tujuan penyembuhan penyakit seseorang atau penyakit sendiri.

     Doa harus dilakukan oleh seorang Muslim yang telah berwudhu dengan meletakkan tangan kanannya di lokasi penyakit jika memungkinkan atau pada dahi subjek jika tidak memungkinkan. Doa yang dibacakan tidak boleh berisi kata-kata yang tidak dapat dipahami, tidak boleh ditujukan kepada selain Allah SWT, atau meminta pada (yang diduga sebagai) kekuatan penyembuhan lain selain-Nya. Setiap pelanggaran tersebut akan menyebabkan permintaan itu dikatergorikan sebagai suatu tindakan sihir dan/atau syirik, yang mana keduanya merupakan dosa besar dalam islam.

     Orang yang melakukan ruqyah dan subjeknya harus sama-sama percaya dengan pasti bahwa penyembuhan berasal dari Allah bukan dari orang yang berdoa dan tidak pula dari doa itu sendiri.


  • (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadits 631)

Dirawayatkan dari Aisyah,
"Selama masa Nabi sakit, beliau biasa membaca Mu'auwidzatain (surah an-Naas dan surat al-Falaq) dan kemudian meniupkan napas diatas tubuhnya. Ketika penyakitnya bertambah parah, saya membaca kedua surat tersebut dan meniupkan napas saya diatas beliau dan membantu beliau menggosok tubuhnya dengan tanganya sendiri untuk berkat-berkatinya."
(Ma'mar bertanya pada az-Zuhri, "Bagaimana cara Nabi meniupkannya ?" Az-Zuhri berkata, "Beliau biasanya meniupkannya pada kedua telapak tangannya, kemudian mengusapkannya melewati wajahnya.")
  •  (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadis 633)
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas bahwa beberapa sahabat Nabi melewati beberapa orang yang tinggal di dekat sumber air dan salah satu dari orang-orang tersebut telah disengat kalajengking. Seorang lelaki di antara mereka yang tinggal di dekat air, datang dan berkata kepada sahabat Nabi, "Apakah ada seseorang di antara kalian yang dapat melakukan ruqyah karena di dekat air di sana ada seseorang yang telah disengat oleh kalajengking." Salah satu sahabat Nabi pun pergi ke sana dan membaca surat Al-Faatihah dengan domba sebagai imbalannya. Pasien tersebut sembuh dan sahabat tersebut membawa domba imbalan kepada teman-temannya yang tidak suka akan hal itu dan berkata. "Anda telah mengambil upah untuk membaca Kitab Allah." Ketika mereka tiba di Madinah, mereka berkata, "Wahai Rasulullah! (Orang ini) telah mengambil upah untuk membaca Kitab Allah." Rasulullah berkata, "Kau yang paling berhak untuk mengambil upah untuk melakukan ruqyah dengan Kitab Allah."
  • (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadits 635)
Diriwayatkan oleh Ummu Salamah bahwa Nabi melihat di rumahnya seorang gadis yang wajahnya memiliki bercak hitam. Beliau berkata, "Dia berada di bawah pengaruh mata jahat maka sembuhkan ia dengan ruqyah."
  • (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadits 637)
Diriwayatkan oleh Al-Aswad, "Aku bertanya kepada 'Aisyah tentang merawat sengatan beracun (gigitan ular atau sengatan kalajengking) dengan ruqyah. Dia berkata, 'Nabi mengizinkan pengobatan sengatan beracun dengan ruqyah.'"
  • (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadits 638)
Diriwayatkan oleh 'Abdul 'Aziz bahwa Tsabit dan saya pergi ke Anas bin Malik. Tsabit berkata, "Wahai Abu Hamzah! Aku sakit." Anas berkata. "Perlukah aku merawat Anda dengan ruqyah Rasulullah?" Tsabit berkata, "Ya." Anasa membaca, "Ya Allah! Tuhan manusia, Penghilang Masalah! (Mohon) sembuhkan (pasien ini), karena Engkau adalah Penyembuh. Tidak ada yang membawa kesembuhan kecuali Engkau, Penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit."
  • (Bukhari, Volume 007, buku 071, Nomor Hadits 640)
Dirawayatkan oleh Aisyah bahwa Rasulullah biasa mengobati dengan ruqyah dengan membaca,

"Wahai Tuhan manusia! Hilangkan sakit, kesembuhan ada di tangan-Mu, dan tidak ada yang mampu menghapuskan (penyakit itu) kecuali Engkau."
Kondisi -kondisi yang diperbolehkan melakukan Ruqyah

     Ada beberapa kondisi penting yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan ruqyah. Kondisi ini telah diringkas disini oleh Ibnu Hajar r.a.:

     Ibnu Hajar (18 February 1372 - 2 February 1448, 852 H) adalah seorang ilmuwan Muslim Sunni pada abad pertengahan Shafilte yang mewakili seluruh lingkup dunia Sunni di bidang Hadits.

     Ibnu Hajar r.a.: "Ada kesepakatan di antara para ulama bahwa ruqyah diizinkan jika memenuhi tiga persyaratan :
  1. Dengan kata-kata Allah atau nama dan atribut-Nya.
  2. Dengan bahasa Arab atau kalimat-kalimat yang bermakna.
  3. Percaya bahwa mereka tidak menimbulkan dampak apapun, tetapi Allah SWT." (Fathul Bari 10/240)
Hal-hal yang Harus Dihindari dalam meruqyah.
1.  Melakukan Syirik
      Istri Ibnu Mas'ud, Zainab r.a. meriwayatkan bahwa suaminya melihat tali dilehernya dan bertanya, "Apa ini?" Dia menjawab "Ini adalah tali ruqyah yang dibuat untuk saya." Suaminya memotongnya dan berkata, "Kamu, keluarga Ibnu Mas'ud, sama sekali tidak perlu berlaku syirik. Sungguh, aku mendengar Rasulullah saw. berkata, 'ruqyah (yang melibatkan syirik), jimat dan tiwala, semua tindakan syirik.'"

     Dia berkata, "Mengapa kamu berkata seperti ini? Saya sedang sakit mata maka saya pergi ke seorang Yahudi yang begini-begitu dan setiap kali ia mengobati saya melalui ruqyah, saya merasa lebih nyaman."

     Dia menjawab, "Itu adalah perbuatan setan. Dia (setan) berbicara melalui tangannya dan ketika ruqyah(Syirik) diterapkan untuk itu, ia menarik tangannya. Sudah cukup bagimu untuk mengatakan apa yang Rasulullah saw. biasa katakan.
2.  Mencari ruqyah dari penyihir atau peramal (Paranormal)
     Setiap manusia selayaknya jangan pernah mendatangi dukun untuk meminta pertolongan, baik dia dukun benar maupun palsu. Dukun palsu adalah tukang bohong yang berpura-pura untuk mendapatkan kekaguman orang, uang atau keduannya.

     Dukun bergantung pada jin dan setan. Mereka melakukan ritual-ritual yang mengandung kekufuran untuk menghasilkan mantra. Semua mantra mereka, termasuk ruqyah, dilarang dan setiap muslim yang berusaha mencari pertolongan mereka telah mendustakan keyakinannya terhadap Nabi saw.

     Abu Hurairah r.a. menyampaikan bahwa Nabi saw. bersabda, "Siapain yang pergi ke dukun atau peramal dan percaya pada apa yang dikatakannya telah menolak apa-apa yang diwahyukan kepada Muhammad."








"Dan lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat. Apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya pesihir (belaka). Dan tidak akan menang pesihir itu, dari mana pun ia datang." (Thaahaa:69)
     Seperti yang dapat anda baca dengan jelas dalam Al-Qur'an, para penyihir atau dukun tidak akan pernah berhasil dan tidak akan mampu memberi manfaat pada siapapun.
















"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu jangnalah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui."  (Al-Baqarah:102)

     Kedua ayat diatas menunjukan kepada kita dengan jelas bahwa kita tidak diizinkan untuk menggunakan sesuatu pun yang dilarang Allah SWT sebagai obat. Kesimpulannya adalah, tidak boleh sama sekali untuk mencari Ruqyah dari penyihir atau dukun dengan alasan apapun.
3.  Menggunakan kata-kata atau frase yang tidak dapat dimengerti
     Seperti telah saya tunjukkan sebelumnya, Ruqyah harus dalam kata-kata yang dapat dimengerti dan dipahami dengan baik. Jika tidak, hal tersebut bisa mengandung syirik, sihir atau kejahatan lain yang tercakup dalam bentuk-bentuk yang samar dan kata-kata tak dapat di mengerti.
4.  Menerapkan Ruqyah pada situasi yang Dilarang atau Aneh
     Beberapa orang akan meruqyah disertai dengan tindakan-tindakan atau kondisi-kondisi yang aneh, seperti misalnya melakukannya di area pekuburan atau kamar mandi atau menerapkannya pada seseorang yang najis atau ditutupi dengan najasah. (Kotoran atau najis harus dibersihkan sebelum kita melakukan doa). Hal seperti ini dan persyaratan-persyaratan lain yang serupa, selain bertentangan dengan apa yang telah diajarkan dalam sunnah, juga menunjukkan kecenderungan jahat atau kejahatan yang harus benar-benar dihindari.

    Adapun menulis ruqyah di selembar kertas dan menempelkan ke tubuh pasien atau merendam kertas dalam air seta meminta pasien untuk meminumnya atau meniup dan meludah diatas wadah air saat membaca dan kemudian membuat dia meminumnya, semua ini tidak memiliki dasar dalam sunnah. (Ada beberapa pendapat yang menunjukkan bahwa Imam Ahmad r.a. dan beberapa ulama lain dari salaf(pendahulu yang saleh) mengizinkan beberapa tindakan ini. Namun, Anda harus menyadari bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung bahwa jenis tindakan tersebut berasal dari Sunnah.)
5.  Menggunakan Kata atau Frase yang Dilarang
     Ruqyah tidak boleh menggunakan kata-kata jahat, seperti memaki, deskripsi menyinggung, atau tidak senonoh. Semua ini dilarang, Allah SWT tidak mengizinkan anda untuk menggunakan obat dari sesuatu yang dilarang.
6.  Mangandalkan pada kekuatan Ruqyah
      Baik orang yang menerapkan ruqyah maupun orang-orang yang sedang diterapi ruqyah dapat menganggap bahwa ruqyah memiliki kekuatan independen dalam menyembuhkan atau perlindungan. Hal ini tidak benar. Mereka harus menaruh kepercayaan penuh kepada Allah SWT, bergantung sepenuhnya pada-Nya, dan percaya bahwa ruqyah hanyalah alat yang diberikan oleh Allah SWT agar mereka dapat sembuh kembali.

     Seperti Ibnu Qayyim menunjukan (Al-JAWAB Al-Kafi), orang harus melihat ruqyah seperti pedang. Ruqyah dapat menjadi tidak berguna tanpa tiga kondisi :
  1. Harus kuat dan tajam
  2. Orang yang menggunakannya harus handal dan berpengalaman
  3. Tidak boleh ada hambatanyang menghalang-halangi agar efektif


     Insya Allah dengan mengikuti panduan diatas Anda akan dapat menjalani hidup sehat dan dapat membantu mereka yang kurang beruntung dari anda.

     Ingat, Ruqyah yang dilakukan dengan benar sangat bermanfaat bagi pikiran, tubuh, hati dan jiwa anda. Melakukan ruqyah diluar pedoman dari Nabu Muhammad saw. dapat mengarahkan anda pada sejenis sihir atau syirik.

     Insya Allah, Dia akan selalu membimbing Anda ke jalan yang benar dan lurus serta melindungi anda dari kekuatan jahat dan juga memaafkan setiap kesalahan yang mungkin telah anda perbuat dalam hidup ini! Amin!

Read More...

Sabtu, 11 Juni 2011

Al-Faatihah - Pembukaan

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. 

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 

4. Yang menguasai di Hari Pembalasan 

5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. 

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus, 

7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.    

     Bila Anda pernah berniat untuk meminta kepada Allah SWT berkat-Nya, kekuatan penyembuhan, hujan, perlindungan, atau apapun dengan niat baik, akan sangat baik jika anda memulai doa Anda dengan Al-Faatihah.
     Al-Faatihah adalah surat yang sangat baik untuk memulai doa Anda kepada Allah SWT. Seperti kita ketahui, al-faatihah berisi ayat-ayat yang kuat sebagaimana dinyatakan dalam hadits di bawah ini. Membaca al-faatihah adalah keharusan dalam setiap shalat. Jika tidak maka Allah SWT tidak akan menerima shalat itu. Dengan kata lain, kita harus membaca al-faatihah pada setiap permulaan shalat dan pada setiap rakaat.


  • (Bukhari - Volume 001, Buku 012, Nomor Hadits 723)
Diriwayatkan oleh 'Ubada bin As-Samit bahwa Rasulullah bersabda, "Siapa yang tidak membaca al-faatihah dalam shalatnya, shalatnya tidak sah."
      Jangan bingung dengan hadits diatas, ia tidak menyatakan bahwa Anda harus membaca al-faatihah di awal setiap doa atau permohonan menjadi tidak sah. Hadits ini hanya mengacu pada keabsahan shalat Anda. Apa yang dimaksudkan dengan hadits ini adalah bagaimana pentingnya surat ini. 

     Seringlah membaca al-faatihah pada awal setiap doa. Bacalah al-faatihah atas makanan yang anda makan hari ini dan mintalah kepada Allah SWT, gizi, kekuatan penyembuhan, dan perlindungan pada makanan yang anda siapkan itu. Ini jauh, jauh lebih bermanfaat daripada hanya berdiri mengaduk makanan dan tidak meminta berkat-berkat Allah SWT atas makanan itu.

     Jika anda benar-benar ingin mengikuti contoh Nabi kita tercinta Muhammad saw. maka berdoa adalah suatu keharusan sebelum melakukan pekerjaan apapun yang akan kita lakukan dalam hidup ini. Kita semua terus mendekati hari penghakiman. Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini akan menentukan nasib kita pada hari itu. Doa adalah penting dalam setiap aspek kehidupan kita. Berdoa untuk orang yang sakit Insya Allah menghasilkan pahala di dunia ini dan hadiah lain menanti Anda di akhirat nanti. Jadi bersungguh-sungguhlah berdoa dari hati Anda, tubuh Anda, dan jiwa Anda. Percayalah dan taruhlah kepercayaan kepada Allah SWT. Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini dicatat secara akurat dalam sebuah buku bukti yang jelas maka berdoalah karena berdoa benar-benar merupakan obat yang diperlukan bagi semua manusia.

     Ada ratusan doa, tapi kita tidak perlu menghafal semua. Kita perlu ingat bahwa doa atau permohonan yang kita baca harus sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad saw.

Read More...

Jumat, 10 Juni 2011

5 PERKARA ANEH

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.

Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."

Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut.

Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku."

Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.

Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahawa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukittetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.

Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."

Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa sahaja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahawa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu."

Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahawa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.

Read More...

NERAKA JAHANNAM

Dikisahkan dalam sebuah hadis bahawa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hitam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan hanya memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70,000 lembah dari api.

Nama-nama pintu tersebut adalah:

1. Neraka Jahannam (QS 15:43)
Disediakan untuk para pengikut dan pemuja Setan.

2. Neraka Sa’ir (QS 84:12-13)
Disediakan untuk orang-orang kafir yang tidak percaya akan Akherat, juga untuk orang yang tak pandai bersyukur.

3. Neraka Shaqor (QS 74:42-47)
Disediakan untuk orang yang tidak melaksanakan sholat, tidak mau memberi makan orang miskin, tukang gosip, dll.

4. Neraka Jahim (QS 26:91)
Disediakan untuk mereka yang menyembah berhala, thagut (harta dan tahta), juga untuk orang yang sesat.

5. Neraka Huthomah (QS 104:1-9)
Disediakan untuk para pengumpat & pencela.

6. Neraka Ladho (QS 70:15-18)
Disediakan untuk orang yang tidak beragama, dan yang gemar menyimpan harta (kikir).

7. Neraka Hawiyah (QS 101:1-11)
Disediakan untuk orang yang ringan amal kebaikannya, sebagaimana Jibril menjawab kepada Rasul: “Pintu ini untuk umatmu yang angkuh, dan ketika mati tanpa sempat menyesali dosa-dosa mereka..”

      Dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa pada setiap lembah itu terdapat 70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa setiap kala itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ianya mempunyai 70,000 qullah bisa.

      Dalam hadis yang sama menerangkan bahawa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka sebaik sahaja pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."

      Diriwayatkan bahawa sesungguhnya Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah S.W.T dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud : "Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras."

     Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan sekali pukulan sahaja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.

Read More...

Nabi Idris AS Melihat Surga dan Neraka

Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”

“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.

Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.

“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.

“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.

Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.

Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.

Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.

Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.

Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.

Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.

Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”

“Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.

Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.

“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.

“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.

“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.

Firman Allah:



Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.
Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.






“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).

***
Pada saat Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu. “Inilah Idris,” jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan Allah tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan 57.

Read More...

Selasa, 07 Juni 2011

Pengorbanan Suci

     Ada seorang pemuda yang merasa sangat kelelahan ketika sedang menempuh perjalanan jauh. Ia lalu memutuskan untuk berisitirahat di sebuah perkampungan dan membiarkan kuda tunnggangannya mencari makan di sekitar tempat itu. Karena rasa lelah yang tiak tertahankan, pemuda itu tertidur di bawah sebatang pohon Sementara itu, kudanya yang kelaparan bergerak menuju ladang dan memakan tanaman yang tumbuh di sana. Tidak beberapa lama kemudian, sang pemilik ladang datang. Menyaksikan tanamannya rusak dan habis dimakan oleh kuda itu, si pemilik ladang menjadi sangat marah. Tak dapat dihindarkan lagi, ia kemudian membunuh kuda tersebut.

     Pada saat si pemuda bangun dari tidurnya, ia kaget mengetahui kudanya menghilang. Ia berusaha mencari ke sana kemari, tapi kuda itu tak juga ditemukannya. Tiba-tiba, ia melihat dari kejauhan seekor kuda yang tergeletak di sebuah ladang. Setelah didekati. ternyata kuda itu adalah miliknya, namun sudah dalam kondisi sudah tak bernyawa. Melihat hal tersebut, si pemuda menjadi marah dan mencari pembunuh kudannya itu. Ia arahkan langkahnya ke sebuah rumah yang tidak begitu jauh dari tempat itu. Ia yakin bahwa pemilik rumah itulah yang telah membunuh kudanya.

     Setelah bertemu dengan si pemilik rumah, yang tak lain adalah si pemilik ladang, pemuda itu tak mampu lagi mengendalikan amarahnya. Perkelahian pun tak bisa dihindarkan, dan akhirnya si pemilik ladang terbunuh. Peristiwa tersebut diketahui oleh orang banyak. Pemuda itu kemudian ditangkap dan dibawa menghadap kepada khalifah untuk diadili. Menurut hukum kisas, apabila seseorang membunuh, maka balasannya adalah ia juga harus dibunuh. Khalifah memerintahkan supaya si pemuda dipenjara terlebih dahulu selama sehari semalam sebelum di pancung. Pemuda itu memohon agar ia diperkenankan untuk pulang menemui ibunya, karena ada hal penting yang harus ia selesaikan.

     Permohonan itu ternyata tidak diperkenankan oleh Khalifah. Namun, pemuda itu tidak putus asa. Ia terus saja memohon sambil menyatakan bahwa ia mempunya tanggung jawab yang harus diselesaikan sebelum ia dihukum mati. Ia berjanji akan segera kembali setelah urusannya selesai. Khalifah meminta pendapat kepada ahli waris si pemilik ladang yang terbunuh. Ternyata, mereka tidak mengizinkan pemuda itu pergi, karena khawatir ia tidak akan kembali lagi untuk menjalani hukuman mati.

     Berulang kali si pemuda berharap dan bersumpah bahwa ia akan datang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sayangnya, tiada seorang pun yang menunjukan tanda simpati. Akhirnya, tampillah seorang tua menghadap khalifah. Ia menyatakan kesanggupannya untuk menjadi tebusan bila sang pemuda tidak menepati janjinya. Ia berharap supaya si pemuda diizinkan pulang ke rumahnya. Orang tua itu tiada lain adalah Abu Dzar, salah seorang sahabat Nabi yang banyak meriwayatkan hadis.

     Melihat kenyataan itu, semua yang hadir terpana. Bahkan, ada di antara mereka yang merah terhadap Abu Dzar karena tindakannya dapat membahayakan dirinya sendiri. Abu Dzar berjanji untuk menjadi jaminan atas pemuda tersebut dan menyuruh si pemuda pulang guna menyelesaikan masalahnya. Melihat kejadian ini, sang pemuda menjadi tenang. Ia kembali berjanji bahwa akan datang untuk menerima hukuman pancung setelah urusannya selesai. Abu Dzar mengerti, apabila pemuda itu mengingkari janjinya, maka nyawanyalah yang akan melayang.

     Abu Dzar ditanya oleh Khalifah mengenai alasan kesanggupannya melibatkan diri dalam perkara yang sangat membahayakan diri. Abu Dzar menjelaskan bahwa hal itu ia lakukan demi kemuliaan Islam. Ia merasa sangat malu ketika melihat tiada seorang pun yang sanggup mengulurkan bantuan tatkala pemuda asing itu berada dalam keadaan yang sangat menyulitkan.

     Lalu, pemuda itu diizinkan pulang ke rumahnya, sementara Abu Dzar dikurung di dalam penjara. Keesokkan harinya, orang-orang berbondong-bondong menuju istana Khalifah unuk menyaksikan episode yang sangat mencemaskan. Banyak orang mengira bahwa Abu Dzar akan menjadi tumbal. Sebab, kemungkinan besar pemuda itu tidak akan datang menyerahkan lehernya untuk dipancung. Saat-saat yang mendebarkan mulai tiba. Waktu pemancungan yang telah ditentukan akan berlangsung beberapa menit lagi. Namun, pemuda itu belum juga menunjukkan tanda-tanda kedatangannya. Abu Dzar mulai dikeluarkan dari penjara. Bila pemuda itu benar-benar tidak datang, maka Abu Dzar sudah pasti menjadi korban.

     Pada detik-detik terakhir yang paling mendebarkan, tampak dari kejauhan seorang laki-laki menunggang seekor kuda dengan sangat kencang menuju lapangan tempat hukuman pancung dilaksanakan. Ternyata, pemuda itu benar-benar menepati janjinya. Ia kemudian turun dari kudanya dan datang menghadap Khalifah.

     "Maafkan aku, wahai Khalifah. Sesungguhnya aku telah berusaha untuk datang lebih awal. Namin ditengan perjalanan, tali kuda yang kutunggangi ini putus, sehingga aku harus menyambungnya terlebih dahulu," kata pemuda itu dihadapan Khalifah.

     Ia kemudian melanjutkan perkataannya, "Perlua Khalifah ketahui, kemarin aku memohon izin untuk bisa pulang menemui ibuku, karena ada urusan sangat penting yang menjadi tanggung jawabku. Aku adalah seorang penjaga harta anak-anak yatim. Tanggung jawab yang sangat berat itu tidak bisa kutinggalkan begitu saja sebelum kuserahkan kepada ibuku. Nah, sekarang tanggung jawab itu telah berada di tangan ibuku. Silakan aku dihukum pancung!"

   Setelah mencertiakan semuanya di hadapan Khalifah, pemuda itu menemui Abu Dzar untuk mengucapkan terimakasih atas kesediaan dirinya menjadi jaminan. Kemudian si pemuda berjalan ke tempat pemancungan. Ketika algojo hendak mengayunkan pedangnya, tiba-tiba anak dari si pemilik ladang yang terbunuh itu berteriak dengan suara lantang, meminta agar hukuman itu dibatalkan. Dengan keikhlasan hati, ia memaafkan kesalahan sang pemuda. Mendengar kata-kata dari anak pemilik ladang tersebut. si pemuda merasa sangat bahagia dan terus bersujud sebagai tanda Syukur kepada Allah SWT.

Hikmah
     Adakah saat ini ulama seperti Abu Dzar yang bersedia menjadi jaminan bagi orang yang terhukum mati ? Adakah kini ulama sepertu Abu Dzar yang bersedia menjadi jaminan bagi orang yang sama sekali tak dikenalnya ? Adakah seorang terhukum mati yang setelah diberi kesempatan bebas lalu kembali dengan penuh tanggung jawab untuk menyerahkan nyawanya ? Adakah saat ini orang yang dijatuhi hukuman mati, sementara ia masih menanggung amanah, kemudian sebalum hukuman itu dilaksanakan, ia bersedua untuk menunaikan amanahnya terlebih dahulu ? Adakah saat ini seorang anak yang ayahnya telah dibunuh oleh seseorang, kemudian dengan penuh keikhlasan memaafkan si pembunuh ?Rasanya sangat sulit untuk mengatakan "ada". Hanya ada sedikit orang yang mampu melihat manusia dari sisi kemanusiannya. Inilah yang dilihat oleh Abu Dzar pada diri si terhukum dalam kisah ini. Posisi sulit yang dialami si terhukum ternyata tidak dapat menggugah hati kebanyakan ornag yang melihatnya. Kesungguhan si terhukum untuk menyelesaikannya. Tidak demikian dengan Abu Dzar. Saat itu, ia melihat kesulitan si terhukum sebagai manusia biasa, yang di satu sisi harus segera dihukum dan di sisi lain masih memiliki amanah yang harus diselesaikannya. Kesungguhan dan kejujuran si terhukum terlihat oleh kejernihan hati Abu Dzar, sehingga ia bersedia menjadikan dirinya sebagai jaminan. Demikian pula dengan si terhukum. Meskupun ia diberi waktu yang memungkinkannya untuk dapat melarikan diri, ia tetap kembali untuk menyerahkan diri demi menunaikan tanggung jawabnya yang besar. Sementara itu , si anak yang ayahnya bertanggung jawab dalam diri si terhukum. Kemudian jiwa si terhukum begitu tampak di mata anak si korban, sehingga ia kemudian memaafkannya. Semua ini terjadi, karena Abu Dzar dan anak si korban dalam kisah ini memiliki kebeningan kalbu, sehingga mereka dapat menyaksikan kemuliaan jiwa si terhukum, yang tak dapat disaksikan oleh orang banyak.

Read More...