Alfathiha

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيم ||| الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِين ||| الرَّحمـنِ الرَّحِيم ||| مَـالِكِ يَوْمِ الدِّين ||| إِيَّاك نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِين ||| اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ ||| صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّين

Minggu, 12 Juni 2011

Ruqyah

Apa itu Ruqyah ?
     Dalam Islam, Ruqyah adalah singkatan dari "ruqyah Syar'iyah". Ini adalah prakti yang dilakukan oleh Nabi saw. dan diizinkan olehnya bagi orang lain untuk melakukannya berdasarkan beberapa Hadis shahih. Singkatnya, ruqyah adalah pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an atau berdoa kepada Allah SWT dalam permohonan untuk tujuan penyembuhan penyakit seseorang atau penyakit sendiri.

     Doa harus dilakukan oleh seorang Muslim yang telah berwudhu dengan meletakkan tangan kanannya di lokasi penyakit jika memungkinkan atau pada dahi subjek jika tidak memungkinkan. Doa yang dibacakan tidak boleh berisi kata-kata yang tidak dapat dipahami, tidak boleh ditujukan kepada selain Allah SWT, atau meminta pada (yang diduga sebagai) kekuatan penyembuhan lain selain-Nya. Setiap pelanggaran tersebut akan menyebabkan permintaan itu dikatergorikan sebagai suatu tindakan sihir dan/atau syirik, yang mana keduanya merupakan dosa besar dalam islam.

     Orang yang melakukan ruqyah dan subjeknya harus sama-sama percaya dengan pasti bahwa penyembuhan berasal dari Allah bukan dari orang yang berdoa dan tidak pula dari doa itu sendiri.


  • (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadits 631)

Dirawayatkan dari Aisyah,
"Selama masa Nabi sakit, beliau biasa membaca Mu'auwidzatain (surah an-Naas dan surat al-Falaq) dan kemudian meniupkan napas diatas tubuhnya. Ketika penyakitnya bertambah parah, saya membaca kedua surat tersebut dan meniupkan napas saya diatas beliau dan membantu beliau menggosok tubuhnya dengan tanganya sendiri untuk berkat-berkatinya."
(Ma'mar bertanya pada az-Zuhri, "Bagaimana cara Nabi meniupkannya ?" Az-Zuhri berkata, "Beliau biasanya meniupkannya pada kedua telapak tangannya, kemudian mengusapkannya melewati wajahnya.")
  •  (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadis 633)
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas bahwa beberapa sahabat Nabi melewati beberapa orang yang tinggal di dekat sumber air dan salah satu dari orang-orang tersebut telah disengat kalajengking. Seorang lelaki di antara mereka yang tinggal di dekat air, datang dan berkata kepada sahabat Nabi, "Apakah ada seseorang di antara kalian yang dapat melakukan ruqyah karena di dekat air di sana ada seseorang yang telah disengat oleh kalajengking." Salah satu sahabat Nabi pun pergi ke sana dan membaca surat Al-Faatihah dengan domba sebagai imbalannya. Pasien tersebut sembuh dan sahabat tersebut membawa domba imbalan kepada teman-temannya yang tidak suka akan hal itu dan berkata. "Anda telah mengambil upah untuk membaca Kitab Allah." Ketika mereka tiba di Madinah, mereka berkata, "Wahai Rasulullah! (Orang ini) telah mengambil upah untuk membaca Kitab Allah." Rasulullah berkata, "Kau yang paling berhak untuk mengambil upah untuk melakukan ruqyah dengan Kitab Allah."
  • (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadits 635)
Diriwayatkan oleh Ummu Salamah bahwa Nabi melihat di rumahnya seorang gadis yang wajahnya memiliki bercak hitam. Beliau berkata, "Dia berada di bawah pengaruh mata jahat maka sembuhkan ia dengan ruqyah."
  • (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadits 637)
Diriwayatkan oleh Al-Aswad, "Aku bertanya kepada 'Aisyah tentang merawat sengatan beracun (gigitan ular atau sengatan kalajengking) dengan ruqyah. Dia berkata, 'Nabi mengizinkan pengobatan sengatan beracun dengan ruqyah.'"
  • (Bukhari, Volume 007, Buku 071, Nomor Hadits 638)
Diriwayatkan oleh 'Abdul 'Aziz bahwa Tsabit dan saya pergi ke Anas bin Malik. Tsabit berkata, "Wahai Abu Hamzah! Aku sakit." Anas berkata. "Perlukah aku merawat Anda dengan ruqyah Rasulullah?" Tsabit berkata, "Ya." Anasa membaca, "Ya Allah! Tuhan manusia, Penghilang Masalah! (Mohon) sembuhkan (pasien ini), karena Engkau adalah Penyembuh. Tidak ada yang membawa kesembuhan kecuali Engkau, Penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit."
  • (Bukhari, Volume 007, buku 071, Nomor Hadits 640)
Dirawayatkan oleh Aisyah bahwa Rasulullah biasa mengobati dengan ruqyah dengan membaca,

"Wahai Tuhan manusia! Hilangkan sakit, kesembuhan ada di tangan-Mu, dan tidak ada yang mampu menghapuskan (penyakit itu) kecuali Engkau."
Kondisi -kondisi yang diperbolehkan melakukan Ruqyah

     Ada beberapa kondisi penting yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan ruqyah. Kondisi ini telah diringkas disini oleh Ibnu Hajar r.a.:

     Ibnu Hajar (18 February 1372 - 2 February 1448, 852 H) adalah seorang ilmuwan Muslim Sunni pada abad pertengahan Shafilte yang mewakili seluruh lingkup dunia Sunni di bidang Hadits.

     Ibnu Hajar r.a.: "Ada kesepakatan di antara para ulama bahwa ruqyah diizinkan jika memenuhi tiga persyaratan :
  1. Dengan kata-kata Allah atau nama dan atribut-Nya.
  2. Dengan bahasa Arab atau kalimat-kalimat yang bermakna.
  3. Percaya bahwa mereka tidak menimbulkan dampak apapun, tetapi Allah SWT." (Fathul Bari 10/240)
Hal-hal yang Harus Dihindari dalam meruqyah.
1.  Melakukan Syirik
      Istri Ibnu Mas'ud, Zainab r.a. meriwayatkan bahwa suaminya melihat tali dilehernya dan bertanya, "Apa ini?" Dia menjawab "Ini adalah tali ruqyah yang dibuat untuk saya." Suaminya memotongnya dan berkata, "Kamu, keluarga Ibnu Mas'ud, sama sekali tidak perlu berlaku syirik. Sungguh, aku mendengar Rasulullah saw. berkata, 'ruqyah (yang melibatkan syirik), jimat dan tiwala, semua tindakan syirik.'"

     Dia berkata, "Mengapa kamu berkata seperti ini? Saya sedang sakit mata maka saya pergi ke seorang Yahudi yang begini-begitu dan setiap kali ia mengobati saya melalui ruqyah, saya merasa lebih nyaman."

     Dia menjawab, "Itu adalah perbuatan setan. Dia (setan) berbicara melalui tangannya dan ketika ruqyah(Syirik) diterapkan untuk itu, ia menarik tangannya. Sudah cukup bagimu untuk mengatakan apa yang Rasulullah saw. biasa katakan.
2.  Mencari ruqyah dari penyihir atau peramal (Paranormal)
     Setiap manusia selayaknya jangan pernah mendatangi dukun untuk meminta pertolongan, baik dia dukun benar maupun palsu. Dukun palsu adalah tukang bohong yang berpura-pura untuk mendapatkan kekaguman orang, uang atau keduannya.

     Dukun bergantung pada jin dan setan. Mereka melakukan ritual-ritual yang mengandung kekufuran untuk menghasilkan mantra. Semua mantra mereka, termasuk ruqyah, dilarang dan setiap muslim yang berusaha mencari pertolongan mereka telah mendustakan keyakinannya terhadap Nabi saw.

     Abu Hurairah r.a. menyampaikan bahwa Nabi saw. bersabda, "Siapain yang pergi ke dukun atau peramal dan percaya pada apa yang dikatakannya telah menolak apa-apa yang diwahyukan kepada Muhammad."








"Dan lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat. Apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya pesihir (belaka). Dan tidak akan menang pesihir itu, dari mana pun ia datang." (Thaahaa:69)
     Seperti yang dapat anda baca dengan jelas dalam Al-Qur'an, para penyihir atau dukun tidak akan pernah berhasil dan tidak akan mampu memberi manfaat pada siapapun.
















"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu jangnalah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui."  (Al-Baqarah:102)

     Kedua ayat diatas menunjukan kepada kita dengan jelas bahwa kita tidak diizinkan untuk menggunakan sesuatu pun yang dilarang Allah SWT sebagai obat. Kesimpulannya adalah, tidak boleh sama sekali untuk mencari Ruqyah dari penyihir atau dukun dengan alasan apapun.
3.  Menggunakan kata-kata atau frase yang tidak dapat dimengerti
     Seperti telah saya tunjukkan sebelumnya, Ruqyah harus dalam kata-kata yang dapat dimengerti dan dipahami dengan baik. Jika tidak, hal tersebut bisa mengandung syirik, sihir atau kejahatan lain yang tercakup dalam bentuk-bentuk yang samar dan kata-kata tak dapat di mengerti.
4.  Menerapkan Ruqyah pada situasi yang Dilarang atau Aneh
     Beberapa orang akan meruqyah disertai dengan tindakan-tindakan atau kondisi-kondisi yang aneh, seperti misalnya melakukannya di area pekuburan atau kamar mandi atau menerapkannya pada seseorang yang najis atau ditutupi dengan najasah. (Kotoran atau najis harus dibersihkan sebelum kita melakukan doa). Hal seperti ini dan persyaratan-persyaratan lain yang serupa, selain bertentangan dengan apa yang telah diajarkan dalam sunnah, juga menunjukkan kecenderungan jahat atau kejahatan yang harus benar-benar dihindari.

    Adapun menulis ruqyah di selembar kertas dan menempelkan ke tubuh pasien atau merendam kertas dalam air seta meminta pasien untuk meminumnya atau meniup dan meludah diatas wadah air saat membaca dan kemudian membuat dia meminumnya, semua ini tidak memiliki dasar dalam sunnah. (Ada beberapa pendapat yang menunjukkan bahwa Imam Ahmad r.a. dan beberapa ulama lain dari salaf(pendahulu yang saleh) mengizinkan beberapa tindakan ini. Namun, Anda harus menyadari bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung bahwa jenis tindakan tersebut berasal dari Sunnah.)
5.  Menggunakan Kata atau Frase yang Dilarang
     Ruqyah tidak boleh menggunakan kata-kata jahat, seperti memaki, deskripsi menyinggung, atau tidak senonoh. Semua ini dilarang, Allah SWT tidak mengizinkan anda untuk menggunakan obat dari sesuatu yang dilarang.
6.  Mangandalkan pada kekuatan Ruqyah
      Baik orang yang menerapkan ruqyah maupun orang-orang yang sedang diterapi ruqyah dapat menganggap bahwa ruqyah memiliki kekuatan independen dalam menyembuhkan atau perlindungan. Hal ini tidak benar. Mereka harus menaruh kepercayaan penuh kepada Allah SWT, bergantung sepenuhnya pada-Nya, dan percaya bahwa ruqyah hanyalah alat yang diberikan oleh Allah SWT agar mereka dapat sembuh kembali.

     Seperti Ibnu Qayyim menunjukan (Al-JAWAB Al-Kafi), orang harus melihat ruqyah seperti pedang. Ruqyah dapat menjadi tidak berguna tanpa tiga kondisi :
  1. Harus kuat dan tajam
  2. Orang yang menggunakannya harus handal dan berpengalaman
  3. Tidak boleh ada hambatanyang menghalang-halangi agar efektif


     Insya Allah dengan mengikuti panduan diatas Anda akan dapat menjalani hidup sehat dan dapat membantu mereka yang kurang beruntung dari anda.

     Ingat, Ruqyah yang dilakukan dengan benar sangat bermanfaat bagi pikiran, tubuh, hati dan jiwa anda. Melakukan ruqyah diluar pedoman dari Nabu Muhammad saw. dapat mengarahkan anda pada sejenis sihir atau syirik.

     Insya Allah, Dia akan selalu membimbing Anda ke jalan yang benar dan lurus serta melindungi anda dari kekuatan jahat dan juga memaafkan setiap kesalahan yang mungkin telah anda perbuat dalam hidup ini! Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar